Pernah diremehin di dunia kerja nggak? Aku udah pernah dan masih keinget sampai sekarang. Ada seorang atasan yang bilang, aku nggak akan bisa mengisi voice over karena cadel. Saat itu rasanya sakit banget, apalagi dibilangnya di depan banyak orang. Tapi aku berdoa semoga yang ngatain aku waktu itu diberi pekerjaan yang bagus dan kalaupun masih jadi atasan, semoga nggak zalim sama bawahannya walaupun yang dikatakannya kemungkinan ada benarnya.
Dunia kerja itu terkadang kejam. Di Indonesia aja udah mulai banyak perusahaan yang sekiranya karyawannya bermasalah dengan fisik kayak sakit, langsung disuruh mundur karena produktivitasnya menurun. Padahal pengabdian sudah bertahun-tahun dan kinerja selalu bagus. Ini baru di Indonesia lho, apalagi di negara maju kayak Korea atau Jepang.
Itulah kenapa ada orang yang berkekurangan kadang minder, apakah dirinya bisa diterima kerja atau bisa terus berkarir di pekerjaan impiannya. Sedih sih kalau ada cerita pekerja yang berkekurangan apalagi difabel jadi bulan-bulanan teman atau atasannya. Padahal dia mungkin aja punya kelebihan yang nggak pernah orang sangka, kayak di drama Extraordinary Attorney Woo ini.
Sinopsis Extraordinary Attorney Woo
Drama: Extraordinary Attorney Woo (English title) / Strange Lawyer Woo Young-Woo (literal title)
Revised romanization: Yisanghan Byeonhosa Wooyoungwoo
Hangul: 이상한 변호사 우영우
Director: Yu In-Sik
Writer: Moon Ji-Won
Network: Netflix, ENA
Episodes: 16
Release Date: June 29 – August 18, 2022
Runtime: Wed. & Thu. 21:00
Language: Korean
Country: South Korea
Woo Young Woo (Park Eun Bin) diceritakan sebagai pengacara autis pertama di Korea. Setelah lulus dan sempat menganggur beberapa bulan, Woo Young Woo akhirnya diterima di sebuah firma hukum besar di Korea, Hanbada. Di sanalah ia bertemu dengan atasannya yang baik, pengacara Jung Myeong Seok serta teman-temannya, Kwon Minho dan Choi Soo Yeon yang juga bekerja sebagai pengacara dan tergabung dalam satu tim.
Bersama dengan timnya, Woo Young Woo memecahkan banyak kasus dengan cara yang tak biasa. Apalagi, seorang autis yang sangat cerdas sering jadi perhatian baik itu oleh klien maupun orang-orang di persidangan. Sebagai orang yang mengidap autis, Woo Young Woo juga tak jarang disepelekan dan jadi korban diskriminasi orang-orang yang mengira bahwa orang autis tidak cakap untuk menjadi seorang pengacara dan berkomunikasi dengan banyak orang.
Di Hanbada juga, Woo Young Woo bertemu dengan Lee Junho (Kang Tae Oh), pria yang sangat baik yang bekerja di bagian litigasi. Lee Junho tak hanya baik, tapi ia juga menaruh hati pada Woo Young Woo. Sayangnya, banyak yang menentang hubungan mereka termasuk kakak dari Lee Junho.
Woo Young Woo yang tinggal hanya berdua dengan ayahnya juga mengalami pergolakan kehidupan pribadi. Selama puluhan tahun hidup hanya berdua, ia pun akhirnya mengetahui fakta pahit dan siapa sosok ibu kandungnya setelah bekerja jadi pengacara.
Dengan segala pergolakan hidupnya setelah menjadi pengacara, mampukan Woo Young Woo terus bertahan di dunia yang ditekuninya ini? Sementara itu, semakin hari tekanan yang datang pada dirinya semakin besar.
Review Extraordinary Attorney Woo
Awalnya ya aku sama sekali nggak tertarik dengan drama ini. Selain tayang di channel baru, aku juga kurang suka sama Park Eun Bin makanya nggak pernah nonton drama-dramanya. Tapi setelah booming trus ratingnya melonjak dari yang tadinya 0,9 jadi 9 persenan, aku tertarik buat nonton. Padahal bulan itu, langganan Netflix-ku baru kuakhiri karena nggak ada drama yang menarik beberapa minggu belakangan. Tapi akhirnya aku langganan lagi kurang dari 1 bulan setelah mengakhiri masa langganan sebelumnya karena emang sepenasaran itu.
Ketidaktertarikanku buat nonton juga karena yang main kurang familiar di telingaku. Iya, mungkin aku yang mainnya kurang jauh di dunia perdrakoran. Tapi siapa yang main drama adalah salah satu faktor yang menarik aku buat nonton dan menantikan sebuah drama. Meskipun kalau ceritanya jelek ya nanti akan kesaring sendiri alias berhenti di tengah-tengah.
Pas pertama nonton Extraordinary Attorney Woo (EAW) yang pertama kali terpikir kenapa drama ini menarik adalah karena tokoh utamanya yang berbeda. Nggak hanya mengusung genre komedi romantis, tapi juga tokoh utama yang lain dari biasanya. Ini tokoh utamanya adalah seorang yang spesial karena punya sindrom spektrum autis.
Woo Young Woo (Park Eun Bin) adalah tokoh utama sekaligus sentral dari drama ini. Yang menghidupkan drama ya Woo Young Woo ini dan Park Eun Bin menurutku sukses memerankan seorang yang mengidap autis. Walaupun aku biasa aja dengan sosok Park Eun Bin tapi kuakui kalau melihat beberapa portofolio dramanya, ia termasuk salah satu aktris yang selalu mengambil peran yang berbeda dalam setiap dramanya. Perannya juga selalu yang menantang alias nggak biasa.
Penampilan Woo Young Woo ini khas banget. Dari rambut, baju, tas, sampai sepatunya tuh khas dan menakjubkannya, setelah dipakai Park Eun Bin di EAW ini beberapa item terjual habis. Nggak cuma itu, untuk ukuran seorang yang spesial, Woo Young Woo ini well dressed banget. Walaupun model bajunya itu-itu aja tapi selalu tampak bagus dan stylish. Apalagi sepatunya, aku pun naksir banget padahal modelnya simpel.
Entah kebetulan atau nggak, aku kalau lihat sekilas penampilan Woo Young Woo selalu mengingatkanku dengan karakter Chibi Maruko Chan. Ya gaya rambut sampai gimana cara berpakaian Woo Young Woo itu mengingatkanku sama Chibi Maruko Chan. Apalagi pas adegan dia mungutin sampah di Jeju sama Lee Junho dan pakai topi bulat, ini mah Chibi Maruko Chan banget.
Seperti halnya seorang autis yang suka melakukan sesuatu berulang atau menyukai suatu hal sampai tahu detailnya, begitulah Woo Young Woo. Dia sangat suka paus sampai tahu informasi detail soal binatang yang satu itu. Pun dengan gimbab. Woo Young Woo yang sukanya itu-itu aja, termasuk soal makanan dia paling suka dengan gimbab.
Selain Woo Young Woo, ada pula Lee Junho (Kang Tae Oh). Gambaran Lee Junho ini menurutku bukan merepresentasikan manusia tapi dah kayak malaikat karena hampir nggak ada flawnya alias sempurna banget jadi cowok. Dia ganteng, berasal dari keluarga berada, karir oke, baik banget, trus menerima kekurangan Woo Young Woo bahkan since day one ketemu. Gimana nggak meleleh banget lihat Junho ini.
Sayangnya, karakter kayak Junho ini ya too good to be true alias cuma ada di novel atau drama. Kayaknya susah banget nemu laki-laki sesempurna Junho di dunia nyata. Mungkin juga penulis pengen ngasih karakter yang benar-benar jadi pelengkap buat Woo Young Woo. Jadi, jatuhnya karakternya jadi opposite-nya Young Woo karena beda banget, yang satu penuh flaw, yang satu sempurna banget.
Kalau yang kecewa karena screentime Young Woo-Junho sedikit banget, aku malah bersyukur karena buatku ini udah pas. Soalnya kalau terlalu banyak takutnya malah membosankan. Jujur, aku aja udah mulai rada bosan dengan hubungan mereka pas udah jadian. Untung aja ketolong sama cerita, kasus-kasusnya, sampai orang-orang yang ada di sekeliling Young Woo.
Selain Lee Junho, pengacara Jung Myeong Seok juga jadi orang yang too good to be true sebagai atasan di drama ini. Bayangin aja, dapat bos yang sebaik itu tuh keknya udah kesempatan langka banget. Walaupun emang awalnya dia rada skeptis sama Young Woo, tapi setelahnya dia benar-benar support dan menerima Young Woo walaupun kadang kayak akunya sendiri yang nonton pun lihat kelakuan Young Woo banyak absurdnya.
Lha bayangin aja, dia kan seorang ketua tim pengacara firma hukum besar, kok ya mau-mau aja diajakin pakai cara yang aneh-aneh sama bawahannya buat nanganin kasus.
Belum lagi, pas Young Woo lagi galau gegara statusnya di Hanbada, dia santai-santai aja ngasih Young Woo waktu buat berpikir. Padahal Young Woo udah absen dari kantor beberapa hari karena galau. Coba kalau atasan kebanyakan mah udah langsung cut aja lihat bawahannya punya attitude kayak gitu, main masuk dan izin seenak udelnya sendiri. Tapi ini mah nggak, Young Woo tetap aja dikasih toleransi. Kalau nggak saking baiknya Jung Myeong Seok.
Banyak tokoh pendukung di drama ini yang kayaknya sepele tapi menghidupkan cerita. Kayak teman Young Woo, Dong Geu Rami (aku biasa manggilnya si Gurami, haha) yang karakternya nempel banget. Apalagi kalau udah ketemu Young Woo dan pakai sapaan mereka, Woo to the Young to the Woo-Dong to the Geu to the Rami. Udah gitu, sikapnya juga bar-bar banget tapi sayang sama Young Woo.
Selain Gurami, ada juga Soo Yeon yang Young Woo bilang Matahari Musim Semi-nya Young Woo. Aku suka banget sama persahabatan Young Woo-Soo Yeon karena tulus. Awalnya, Soo Yeon aku kira akan jadi teman yang nggak asyik dan bisa nusuk dari belakang. Ternyata nggak. Dia justru yang melindungi Young Woo bahkan saat di kantor.
Ha Yoon Kyung, pemeran Soo Yeon, ternyata main di Hospital Playlist juga yang jadi residen bedah saraf bawahannya Chae Song Hwa. Aku beneran nggak ngeh lho kalau nggak buka profilnya. Soalnya di Hospital Playlist rambutnya pendek bergelombang trus penampilannya kayak nerd gitu, pas di sini beda banget jadi kek glow up setelah jadi pengacara.
Sama juga nih sama yang jadi Kwon Minho (Joo Jong Hyuk). Aku juga baru ngeh kalau dia yang jadi Louis di Yumi Cell. Soalnya di sini dia ngeselin banget mukanya.
Tapi karakter Kwon Minho ini tuh realistis alias ya ada aja di sekitar kita. Bayangin aja, dia dari keluarga B aja trus susah payah masuk perusahaan besar tapi kalah saing dengan Young Woo yang masuk karena koneksi.
Iya sih, Young Woo jenius. Tapi bagian yang dia masuk firma hukum karena koneksi juga aku rada kurang suka. Kesannya jadi bukan mengandalkan skill dan kepintarannya buat masuk kerja. Selain itu, jadi bikin preseden buruk kalau orang difabel akan susah masuk ke dunia kerja tanpa ada koneksi.
Tapi untungnya semua itu ketolong sama kepintaran Young Woo yang menyelesaikan kasus dengan cara yang antimainstream. Yang aku suka, dari banyak kasus yang rata-rata menang, nggak semuanya bikin senang hati. Ada kasus-kasus yang seperti perang di persidangan, menang jadi arang kalah jadi abu.
Ada pula kasus-kasus yang bikin mencelus hati. Kayak kasus soal ATM, pekerja wanita, sama penculik anak-anak. Hanbada, kantor hukum tempat Young Woo dkk bernaung emang memenangkan gugatannya tapi justru bikin nggak senang karena ya yang kalah justru yang seharusnya patut dibela dan menang.
Sayangnya, episode-episode setelah Young Woo jadian sama Junho, kasus-kasusnya kurang menarik di mataku. Apalagi kasus yang tiket masuk jalan di Jeju dan hadiah lotre, aku jadi bertanya-tanya beneran nggak sih kasus kayak gini bisa dan worth it masuk ke meja hukum kalau di Korea?
Trus kayak episode yang ke Jeju, ini tuh kayak beneran nggak sih realitanya gini? Macam too good to be true aja gitu.
Masa iya kayak Junho dengan mudahnya ikut aja ke Jeju gegara mereka kalau di Seoul selalu bareng sama pengacara Jung Myeong Seok dan tim. Kek semudah itu aja minta izinin Junho ke atasannya. Emang teman-temannya nggak pada iri Junho ke Jeju buat kerja rasa liburan?
Udah gitu yang lebih lucu lagi, Gurami sama Bos bulu tiba-tiba ikutan dan mereka satu penerbangan yang sama. Mana Gurami dan Bos Bulu juga diizinin tinggal di villa yang sama padahal mereka terhitungnya orang luar. Gimana kalau orang Hanbada yang lain tahu kalau ada orang lain di villa yang disewa sebagai fasilitas kantor? Wuuaahh kalau di Indonesia nih pasti udah dijulidin kalau ketahuan sama teman kerja yang lain. Julidannya begini:
¨Eh eh eh, masa si Young Woo DLK ke Jeju malah bawa teman-temannya. Mana nginep di villa yang sama, enak banget donk!¨
Apalagi yang pergi bareng mereka tipikal Kwon Minho, bisa-bisa gosip Young Woo bawa teman-temannya pas kerja di Jeju bisa nyebar seantero kantor.
Ini kalau di Indonesia ya.
Udah gitu, yakali pengacara dan timnya dengan entengnya mengizinkan orang luar buat menginap bersama mereka yang notabene lagi berjuang buat memenangkan kasus di persidangan. Untungnya di sini nggak ada cerita Gurami atau Bos Bulu jadi spy dari kubu lawan. Lha kalau satu atau keduanya ternyata mata-mata kubu lawan yang mana bisa leluasa mengakses segala isi pembicaraan dan data Jung Myeong Seok dan tim, kelar dah pekerjaan mereka.
Walaupun begitu, drama ini beneran memberikan kesegaran baru di dunia perdrakoran khususnya drama-drama bertema hukum. Kalau biasanya drama bertema hukum identik dengan suasana suram dan menegangkan, tapi kali ini dikemas dengan menyenangkan dan ceria. Walaupun ada part mikir-mikirnya, tapi nontonnya enjoy aja gitu.
Buat cerita cintanya, menurutku ini tuh cuma kayak pemanis aja. Drama ini masih tetap bagus walaupun misalnya nggak ada cinta-cintaan antara Young Woo dan Junho.
Aku justru lebih suka drama keluarga Young Woo karena hubungan ibu dan anak nggak pernah gagal menyentuh hati.
Drama ini konon mau ada season 2-nya. Tapi buatku, season 1 aja udah cukup meskipun ada beberapa hal yang memang butuh pencerahan lebih lanjut kayak gimana akhirnya kondisi adik tiri Young Woo atau kelanjutan hubungan Minho-Soo Yeon.
Tapi kalaupun mau ada season 2-nya aku berharap pemainnya nggak ada yang ganti dan ceritanya bisa dieksplor lagi lebih luas. Jangan cuma itu-itu aja.
Oya, satu hal lagi yang bikin aku suka sama drama ini tuh ilustrasi-ilustrasi dari cuplikan beberapa scene yang selalu ditampilkan di akhir cerita. Selain itu, scene paus yang selalu ada saat Young Woo punya ide brilian tuh ikonik banget. Saking ikoniknya, sekarang aku kalau lihat berita soal paus atau lumba-lumba, langsung ingatnya ke Young Woo.
Trus yang aku suka juga adalah soundtrack dan scoring musiknya. Terngiang-ngiang banget apalagi sekarang soundtrack-nya dipakai sama banyak reels di instagram. Beberapa scene komedinya juga lucu kok menurutku, bukan yang tipikel cringe gitu.
So, kalau mau tontonan yang lucu dengan tokoh utama beda dari yang lain, cusss nonton Extraordinary Attorney Woo. Kalian akan menyadari bahwa orang difabel pun bisa dan punya kesempatan untuk menjalani kehidupan orang biasa seperti kita.