Pas aku lagi nulis review ini, ada 2 kasus besar yang lagi viral di media. Yang pertama kasus soal TNI menembak istrinya sendiri yang berakhir antiklimaks dengan sang suami yang notabene TNI meninggal. Sementara yang satu adalah kasus Brigadir J yang akhirnya dibuka kembali setelah banyak kecurigaan di tubuh mayatnya karena mengindikasikan bekas penganiayaan bukan karena baku tembak. Sampai saat ini, kasus yang terakhir masih terus mbulet diselidiki.
Ada kesamaan dari 2 kasus di atas, selain sama-sama melibatkan militer pada subjek-objeknya, juga diduga ada unsur perencanaan. Pada kasus TNI tembak istri sudah jelas sang suamilah yang merencanakan untuk membunuh istrinya. Nah, akankah kasus Brigadir J juga seperti kasus TNI yang ada unsur perencanaannya? Kita tunggu saja hasilnya.
Dari kasus-kasus di atas, sebanyak dan sematang apapun rencana yang sudah disusun tetap saja ada celah yang membuatnya jadi nggak sempurna, ketahuan, dan dikuliti satu per satu oleh publik. Kayak rencana balas dendam di drama Eve ini yang sudah dirancang 13 tahun, pada akhirnya juga menghadapi ketidaksempurnaan. Apalagi kalau sudah berhadapannya dengan apa yang namanya cinta.
Sinopsis Eve
Drama: Eve
Revised romanization: Eve
Hangul: 이브
Director: Park Bong-Sub
Writer: Yoon Young-Mi
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: June 1 – July 21, 2022
Runtime: Wed. & Thu. 22:30
Language: Korean
Country: South Korea
Lee Ra El (Seo Yea Ji) remaja punya trauma buruk di masa lalu. Ia melihat dengan mata kepala sendiri, sang ayah disiksa hingga meninggal oleh saingan bisnisnya. Kemudian secara drastis hidupnya berubah dan hancur. Orang-orang kepercayaan sang ayah mengkhianati keluarganya dan sang ibu menghilang misterius. Beruntung Lee Ra El ditolong seorang pengacara muda yang juga menjadi aktivis saat itu, Seo Eun Pyeong (Lee Sang Yeob) yang mengirimnya ke Amerika Serikat.
Setelah 13 tahun berlalu, Lee Ra El hadir kembali di Korea untuk membalas dendam. Ia mengincar LY grup dan menggunakan segala cara untuk membalaskan dendamnya, mulai dari menikahi orang yang mengkhianati perusahaan ayahnya, masuk ke kalangan atas lewat sekolah anak tirinya, dan berselingkuh dengan konglomerat terkaya nomer 1 di Korea, Kang Yoon Kyum (Park Byung Eun) untuk masuk ke lingkaran Han Pan Ro, orang yang diincarnya.
Layaknya manusia tak ada yang sempurna, begitu pula dengan rencana balas dendam Lee Ra El. Di tengah jalan hatinya justru gamang. Apalagi setelah tahu bagaimana masa lalu Kang Yoon Kyum dan perasaannya pada laki-laki itu. Lalu, akankah Lee Ra El menuntaskan balas dendamnya yang telah ia rencanakan dengan matang selama bertahun-tahun ataukah akan menyerah dan mengikuti kata hatinya?
Review Eve
Drama ini adalah salah satu drama yang aku nantikan karena selain penasaran sama ceritanya yang sepertinya seru banget penuh konflik, sepupuku yang notabene penggemar berat Seo Yea Ji ngomong muluk menantikan drama ini. Jadi aja aku juga kepengaruh, wkwk.
Ini adalah drama dan penampilan pertama Seo Yea Ji setelah dirinya terjerat skandal pacar posesif bersama Kim Jung Hyun. Kalau aku baca, banyak yang kurang sreg dengan drama ini karena sosok Seo Yea Ji-nya yang baru minta maaf lagi sesaat sebelum dramanya tayang. Kalau buat aku sih bodo amat ya. Nggak ngaruh siapa yang membintangi dan skandal artisnya. Itu dua hal yang berbeda.
Kalau dilihat dari genrenya ini makjang banget dan aku kaget pas tahu ternyata di sini Seo Yea Ji tuh pelakor. Kalau baca sinopsis yang beredar sebelumnya, ada yang bilang drama ini tentang kisah perceraian chaebol bernilai miliaran yang menggemparkan Korea dan ada juga yang menulis kalau drama ini tentang kisah balas dendam. Yang benar, kisahnya lebih banyak soal balas dendam. Soal perceraiannya ini sekelumit banget dan bukan jadi inti masalah. Makanya, sinopsis yang tersebar sama pas nonton ceritanya ternyata beda jauh.
Lee Ra El (Seo Yea Ji) adalah karakter utama dan sentral dari drama ini. Sosoknya penuh flaw banget. Dia punya luka batin masa lalu yang begitu besar sampai membuat dia menyusun rencana balas dendam bertahun-tahun karena sakit hatinya. Karena penderitaan masa lalunya ini bikin Ra El sakit mental. Dia punya anxiety disorder dan juga anoreksia. Makanya badannya kuruusss banget sampai tulang-tulangnya kelihatan.
Seo Yea Ji emang paling cocok buat peran-peran perempuan badasss gini. Auranya keluar banget. Dia juga totalitas banget buat drama ini sampai menguruskan badan sekurus-kurusnya karena perannya punya penyakit anoreksia. Kadang aku sendiri malah jadi ngeri lihatnya karena sering banget tulang leher atau belikatnya kelihatan menonjol banget.
Di sini outfit Lee Ra El juga bagus-bagus dan iconic banget. Mengingatkanku sama Ko Moon Young. Sayangnya, kadang riasan wajah Seo Yea Ji terlalu pucat. Iya sih aku tahu, mungkin itu buat mendukung perannya yang kurus penyakitan. Tapi riasan wajah yang browless alias alis gundul di episode-episode akhir malah bikin wajahnya jadi seram.
Karena sosok Ko Moon Young melekat banget sama dia, kadang bayang-bayang karakter Ko Moon Young selalu nempel di Seo Yea Ji. Termasuk pas meranin Lee Ra El ini. Apalagi kalau udah pakai baju yang aneh-aneh. Walaupun kadang jadinya, akting Yea Ji malah ketutupan sama outfit nyeleneh yang selalu dia pakai.
Beneran deh. di sini outfit Seo Yea Ji apa banget hebring kadang, tapi ya cakep-cakep aja dipakai sama dia. Walaupun kadang kalau ngebayangin di kehidupan sehari-hari, buat orang normal, aneh aja gitu. Kayak misalnya anterin anak ke sekolah pakenya baju heboh banget kek cewek kue.
Aku juga kaget selain perannya sebagai pelakor, di sini Seo Yea Ji ceritanya juga udah nikah dan ada anak di pernikahannya walaupun status anaknya adalah anak tiri. Tapi peran ini jadi portofolio tersendiri buat Seo Yea Ji di drama-drama yang mana kayaknya dia belum pernah dapat peran sebagai perempuan yang sudah menikah sekaligus seorang ibu.
Dari sini aku juga jadi bisa lihat gimana mimik wajahnya yang sangat berbeda ketika sedang ´bertempur´ buat balas dendam sama ekspresi puppy dan keibuannya ketika lagi bersama sang anak. Bahkan dalam satu waktu, dia bisa memainkan ekpresi pokerface yang berubah-ubah di hadapan Han So Ra. Selain itu, aku juga kagum sama kemampuannya menari tango. Konon katanya dia sampai belajar 5 kali seminggu demi bisa menguasai tarian ini.
Kang Yoon Kyum (Park Byung Eun) adalah lead male dalam drama ini. Di artikel yang pernah aku baca, Park Byung Eun menuai pujian bahkan dari episode-episode pertama drama. Pun ketika pemain lain dapat kritik dari K-nets, hanya Park Byung Eun yang berhasil dapat pujian karena dianggap menyelamatkan dramanya. Tapi sayangnya, entah kenapa netijen Indonesia banyak yang nggak suka sama dia karena katanya tua dan ekspresinya gitu-gitu aja.
Gini ya aku jelasin. Kita bedah dikit yuk karakternya si Pak Kang ini. Di sini diceritakan, Pak Kang emang beda 13 tahun dari Lee Ra El. Pas Ra El usia 17 tahun dan kena tragedi buruk, nggak lama setelah itu kan ada berita Pak Kang nikah sama So Ra di usia 30 tahun. Jadi, zaman now diceritakan Pak Kang itu usianya 41 (28+13) tahun. Jadi ya wajar kalau cast yang dipilih udah ahjussi. Mana kan diceritainnya dia konglomerat nomer 1, yang pasti kerja mulu coy, tekanan dan beban kerja tinggi jadi mana sempat perawatan wajah dan skincare-an. Yah tipikal bapak-bapak banget lah.
Trus juga sama dengan Ra El, Pak Kang ini flawnya banyak banget. Dia anak hasil selingkuh, emaknya ART di rumah bapaknya, dibunuh karena dianggap aib, pas kecil suka digebukin sama bapaknya sampe berbekas, nggak pernah punya pilihan karena semua udah diatur bahkan untuk menikah sekalipun. Hidup Pak Kang ini suram banget, makanya nggak pernah senyum. Ya karena dalam hidupnya dia nggak pernah bahagia.
Ini adalah kali kedua aku lihat akting Park Byung Eun di drakor. Asli deh, akting yang ini beda banget sama yang kulihat sebelumnya di Because This Is My First Life. Di BTIMFL, karakternya kocak banget trus fresh. Dan memang katanya ahjussi ini biasa memerankan peran-peran yang kocak di drama romcom.
Di sini perannya jadi suram dan berbeda. Makanya mungkin banyak yang bilang terlihat lebih tua karena perannya nggak pernah senyum sama sekali. Bisa dihitung lho Pak Kang senyum berapa kali di drama ini. Itu juga bukan senyum atau malah tertawa yang lepas gitu. Makanya, pas lihat perannya di sini beda banget dan menurutku aktingnya dapat kok. Dia bisa melepaskan image kocaknya dan berubah ke mode serius mulu bin surem.
Seo Eun Pyeong (Lee Sang Yeob) adalah tipikal pria yang buanyak banget ada di drama Korea. Dia ganteng, pintar, mapan, baik, mau berkorban tanpa pamrih, tulus, tapi malah nggak dilihat sama sekali alias keberadaannya disia-siakan. Seo Eun Pyeong dalam dunia nyata adalah too good to be true, kayaknya nggak ada orang baik yang sampai segininya banget, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa, harta, dan jabatan demi perempuan yang dia sukai. Padahal mah perempuannya nggak suka sama dia.
Karakter tipikal seperti Seo Eun Pyeong ini banyak dan digemari sampai-sampai bikin second lead sydrom di drama-drama Korea. Hanya saja, bosan nggak sih sama tipikal karakter too good to be true gini? Kayak yang nggak masuk akal aja gitu, 1:sejuta kayaknya kalau di dunia nyata tuh. Karena kalau di dunia nyata yang ada antara karakter cowoknya yang menyerah sama gebetannya (apalagi kalau si cewek ketahuan nggak ada rasa) atau ya ceweknya luluh karena kebaikannya.
Seo Eun Pyeong ini diceritakan pengacara macam LBH gitu kayaknya yang akhirnya maju jadi anggota DPR termuda karena tergerak ingin mengubah dan memiliki kekuatan dengan kedudukannya. Dia juga kandidat kuat calon presiden sekaligus sekretaris presiden (kalo di sini macam sekretaris kabinet kali ya?). Kalau memang di Korea karakter kayak gini beneran ada sebagai pejabat publik, aku punya beberapa insight lagi:
- Pejabat setingkat anggota DPR dan sekretaris presiden ternyata kemana-mana masih nyetir sendiri ya. Di Indonesia, pejabat setingkat itu biasanya kemana-mana sudah pakai sopir pribadi plus paling nggak satu aspri
- Selain nyetir sendiri, mobilnya juga bebas pengawalan. Di Indonesia, setingkat sekretaris presiden udah pasti dikawal voorijder kemana-mana. Yang pejabat setingkat kroco mumet juga banyak yang pakai ninuninu padahal nggak tahu dia siapa #eh
- Publik Korea sangat welcome sama calon presiden yang masih singel. Coba kalau di Indonesia, dah pasti kena nyinyir netizen ¨Nyari pendamping hidup aja belum bisa, kok mau jadi presiden¨ atau ¨Mimpin rumah tangga aja belum berpengalaman, kok mau mimpin negara¨, wkwkwk
- Pejabat sekelas sekretaris presiden ditusuk orang tak dikenal masa iya sampai nggak ada beritanya sama sekali. Kalau poin yang terakhir ini menurutku bukan insight tapi lebih ke uneg-unegku aja sih. Yakali pejabat negara ketusuk sampai mau mati nggak ada beritanya dan nggak ada polisi yang mencium kejadiannya sama sekali
The last one, karakter yang menurutku mencuri show dalam drama ini adalah Han So Ra yang diperankan sama Yoo Sun. Karakternya paling menonjol di antara karakter-karakter lainnya karena emang dakjal banget trus juga punya ciri khas. Ciri khasnya kalau udah marah pasti tantrum kayak anak-anak. Tapi itu yang justru bikin karakter Han So Ra nggak terlupakan.
Ini adalah kali pertama kulihat akting Yoo Sun, tapi menurutku akting ahjumma satu ini bagus banget. Apalagi kalau udah marah atau emosi yang sampai tangannya ngederegdeg alias gemetar. Ngeselinnya juga nyampe banget sih. Cuma aku nggak bisa benci sama Han So Ra. Selain karena karakter dia di drama kayak gini karena pengasuhan dari bapaknya, marahnya dia tuh iconic banget.
Aku suka semua outfit yang dipakai Han So Ra. Kalau outfit Lee Ra El ´terselamatkan´ karena yang pakai Seo Yea Ji yang emang udah cakep (walaupun bajunya kadang aneh-aneh), Han So Ra lain lagi. Outfit yang dia pakai semuanya bagus dan mencerminkan dia sebagai wanita berkelas. Selain itu, body-nya juga pas. Nggak terlalu kekurusan tapi tetap body goal.
Oke, sekarang kita bahas plotnya.
Buat yang mau nonton Eve, kalian harus cermati timingnya karena drama ini plotnya campuran, maju dan mundur. Aku aja sampai harus ngulang bagian awal episode 1 demi mengurutkan sekaligus lihat lagi kronologi ceritanya. Sungguh, mumetin plotnya maju-mundur soale.
Selain itu, ada banyak plot hole dan berbagai ganjelan di ceritanya, menurutku. Ini menurutku lho ya, kalau menurut orang lain bisa beda lagi.
Anak Presiden Kang yang pertama di mana?
Ini yang selalu jadi pertanyaan. Ini anaknya yang pertama di mana dan gimana sih? Maksudnya tuh, yang dianggap kayak cuma Da Bi. Iya sih, kayaknya di situ diceritain anaknya yang pertama sekolah di luar negeri tapi pas endingnya kenapa hanya Da Bi yang dapat harta warisan dari Pak Kang? Sementara anaknya yang pertama gimana? Kasian amat nggak dapat apa-apa sementara di foto keluarganya ada.
Ada yang bilang ´Éun Bi kan bukan anak Pak Kang, jadi nggak dapat warisan´. Tapi coba deh lihat pas episode 1 di mana Pak Kang dan So Ra nonton pentas seni di sekolah, So Ra bilang penampilan murid yang ala-ala girlband mengingatkan mereka sama anak pertamanya. Trus So Ra juga beberapa kali bilang dia sudah memberi Pak Kang 2 anak, yang berarti Eun Bi anak Pak Kang tapi kenapa nggak dapat warisan? Kesian amat kamu Eun Bi.
Ini Balas Dendam Apa Rebutan Laki?
Plot balas dendam berjalan mulus hingga pertengahan episode. Semuanya menurutku on point ketika Ra El dan Pak Kang belum saling jatuh cinta. Nah, pas udah jatuh cinta jadi sedikit melenceng ke perebutan Pak Kang. Trus ngaruh banget ke perkembangan karakter Ra El di mana dia yang tadinya teguh pendirian buat balas dendam jadi melenyet berubah mode cewek bucin. Berasa nggak konsisten aja gitu.
Kasus So Ra vs penari tango cowok dan ibu-ibu wali murid TK Liyan gimana?
Masih ingat kan yang So Ra ketahuan menjebak ibu wali murid TK Liyan yang kursus nari di Kim Sun Bin Studio dengan para penari tango cowok? Itu lho yang penari tangonya diiming-imingi uang asal bisa tidur bareng. Nah itu gimana kelanjutannya? Sempat dilaporkan ke polisi, kukira kasus itu akan jadi salah satu kartu AS Lee Ra El buat mengalahkan Han So Ra. Ternyata menguap begitu saja. Sama kayak kasus So Ra yang tertangkap CCTV nabrak mobil di tol yang dikira mobil selingkuhan Pak Kang. Nah itu kasus kukira akan jadi salah satu kartu buat menjatuhkan So Ra. Ternyata nggak juga.
So Ra Orang Gila Ter-Fashionable
Pas lihat endingnya So Ra di RSJ dan masih dengan baju bagusnya dia (yang kuyakin di ceritanya tuh baju branded) plus rambut pendeknya yang presisi, aku jadi bertanya-tanya. Really? ODGJ serapi ini? Kalau baju mungkin masih oke lah ya bisa dipakein sama pengurus RSJ, tapi ini rambutnya dia lho masih tertata bagus dan sangat presisi.
Mobil Pak Kang kok airbagnya nggak ngembang?
Iya sih ini drama tapi ya tetap aja harus rada masuk akal. Ini kan ceritanya mobil yang dipakai Pak Kang atau So Ra mobil-mobil mahal, ya secara orang tajir gitu lho. Masak iya benturan kencang pas nabrak pembatas jalan air bagnya nggak kebuka? Hmmmm, perlu dipertanyakan nih keamanan mobilnya.
Suami Lee Ra El, antara ada dan tiada, antara penting dan nggak penting
Aku paham maksud Lee Ra El nikah sama Jang Jin Wook tuh buat balas dendam. Cuma kentang aja terakhirannya, dendam yang udah dipelihara 13 tahun penyelesaiannya ya udah weh gitu aja. Sia-sia donk Ra El, mana berkorban fisik dan mental buat hidup dengan orang yang nggak dia cintai sama sekali.
Mana ini suaminya antara ada dan tiada gitu keberadaannya. Masa iya istri nggak pulang berhari-hari nggak dicariin atau dicurigain sih. Trus pas dia di Amerika, ya kali dia nggak berhubungan sama sekali sama istrinya barang telepon atau berkirim pesan apalagi anaknya ditinggal di Korea. Sampai-sampai istrinya gabung di LY Grup dan pada akhirnya nuntut dia di pengadilan, masa iya nggak tahu sama sekali. Apalagi di ceritanya pas Lee Ra El gabung LY Grup, pemberitaannya sampai disiarkan di TV.
Trus juga dengan Boram, ini bocah kemana pas bapaknya pindah ke Amerika, Ra El tinggal di studio, dan Bu Jang udah ditangkap sama Han So Ra? Dia kan masih TK, belum bisa mengurus dirinya sendiri.
Kan katanya dititipin di tempat neneknya. Lha neneknya yang mana? Nenek yang dari bapaknya alias ibunya Jang Jin Wook kan diceritain ada di Amerika, sedang nenek yang dari ibunya, Jang Moon Hee, menghilang karena ditangkap Han So Ra. Trus Bo Ram juga sekolah di sekolah elite yang mana muridnya dikit, kalau nggak masuk lama dah pasti dicariin dan ditanyain. Kalau masuk, siapa yang ngurus dia di Korea heeyyy??
Menyadap dan berbagai teknologinya yang semudah itu
Ra El kan punya ruangan khusus buat memantau musuh-musuhnya dengan berbagai media, dari CCTV sampai suara. Dia dengan gampangnya menyadap orang dan herannya tuh alat sadap bisa bertahan sampai berbulan-bulan tanpa mati.
Begitu juga dengan Bu Jang Moon Hee yang ternyata mengantongi alat buat merekam semua omongan Han So Ra dan Han Pan Ro cs. Herannya tuh alat rekam awet nyala sampai berhari-hari dan selama berhari-hari itu bisa terus ngerekam.
Ya tapi kan balik lagi, namanya juga drama. Iya, namanya juga drama.
Btw, kalau nonton drama ini jangan harap lihat love line yang gimana gitu. Ini mah love line-nya cinta terlarang karena temanya perselingkuhan. Walaupun begitu, aku rada kurang dapat chemistry antara Seo Yea Ji dan Park Byung Eun ya. Kayaknya kisah cinta mereka terlalu kecepetan sih buatku. Yang ada di benakku, Pak Kang awalnya kayak nafsu sama Lee Ra El, alih-alih cinta.
Mungkin aku juga kurang bisa konek dengan perumpamaan-perumpamaan yang ada di drama ini karena simbol dramanya kayak tango dan bandoneon tuh jauh dari kehidupanku. Lalu koneksi antara bandoneon-tango-Lee Ra El-Kang Yoon Kyum tuh baru ketahuan setelah beberapa episode berlalu. Makanya aku sempat bingung, kenapa Pak Kang kok bisa tahu dan tertarik soal bandoneon sampai akhirnya kepincut sama Lee Ra El. Kalau cuma cantik doank kan, sekelas konglomerat no 1 di Korea bisa dapat yang lebih cantik dari Ra El.
Btw, karena ini backgroundnya kehidupan konglomerat, apalagi konglomerat no 1 di Korea, aku rada aneh pas acara Da Bi ulang tahun yang diadain sederhana di sekolahan. Padahal kalau lihat karakteristik emaknya, Han So Ra, yang suka sesuatu yang gemerlap bahkan make up dan outfit kudu paripurna pas mau acara ultah, sayang banget gitu kalau setting pestanya cuma gitu. Seada-adanya banget propertinya.
Kenapa nggak dibikin di ballroom hotel atau ruang terbuka kayak taman gitu. Sekelas konglomerat nomer 1 Korea lho ini masak pesta di sekolahan trus dekorasi pestanya sederhana banget. Padahal aku berharap sama tim dramanya, dekorasinya bisa heboh, glamor, atau apalah itu karena ini yang datang kelas atas semua dan ngundang wartawan pulak.
Balas dendam itu ibarat perang, menang jadi arang, kalah jadi abu
Itu kayaknya pesan yang bisa diambil dari drama ini. Karena sudah sedikit-sedikit tahu soal mental health dan mindful thinking, memaafkan kayaknya jadi salah satu obat biar hidup bisa berjalan dengan baik dan nggak terus menerus terjebak di masa lalu. Biar nggak kayak Lee Ra El yang akhirnya maju kena mundur kena, pas tujuannya udah tercapai pun ya udah gitu, emang trus bahagia? Kayaknya nggak sih.
Sayangnya, ending drama ini sungguh klise penyelesaiannya untuk person per personnya. Aku berharap endingnya bakal lebih epik tapi ternyata ada nyerempet-nyerempetnya sedikit sama FTV azab Indosiar. Tapi kalau secara garis besar, dapat pesannya yaitu balas dendam nggak akan bikin orang bahagia dan menyelesaikan masalah. Poin yang terakhir ini dapat banget untuk endingnya.
Sebaik-baiknya rencana, tidak ada yang sempurna
Mungkin kalau dari awal sinopsis drama ini soal balas dendam yang berujung pada cinta beneran, masih rada nyambung. Kalau dilihat dari banyak sinopsis yang beredar soal perceraian konglomerat kelas atas, premis ini bahkan dibahas dikiiittt banget pas proses cerai Han So Ra.
Anyway, yang mau nonton drama ini pastikan kalian sudah cukup secara umur dan mental karena akan banyak adegan seks, seduktif, dan kekerasan yang ditunjukkan secara eksplisit. Note untuk bagian kekerasan malah eksplisit banget menurutku dan bikin merinding. Jadi, pastikan yang nonton beneran sesuai dengan usianya ya.