Pas nulis tulisan ini, aku baru aja baca berita Kim Seon Ho yang masuk rumah sakit karena serangan bertubi-tubi atas kasus skandal aborsi yang menimpa dirinya. Tahu nggak, aku tuh langsung inget scene drama Hometown Cha Cha Cha pas Hong Banjang harus dirawat di RS setelah kecelakaan trus dia depresi dan hampir bunuh diri nyebur ke Sungai Han.
Spekulasiku jangan-jangan Kim Seon Ho sedang dalam keadaan psikis yang sama dengan Hong Banjang saat itu trus depresi mau bunuh diri, dengan backsound OST drama ini, Wish-Choi Yu Ree. Duh amit-amit kalo kayak gini. Skandalnya, buatku emang bikin ilfeel sih karena aborsi tapi jangan sampai cyber bullying-nya bikin psikis dia drop dan malah bisa membunuh baik jiwa atau raganya.
Menurutku, biarkan dia mundur dari dunia hiburan dan menyesali segala perbuatannya, itu udah cukup. Atau kalau perlu kayak apa yang dilakukan Hong Banjang, pergi ke tempat kelahirannya, tinggal, dan mengabdi di sana untuk menangkan jiwanya.
Sinopsis Hometown Cha Cha Cha
Drama: Hometown Cha-Cha-Cha (English title) / Seaside Village Chachacha (literal title)
Revised romanization: Gaetmaeul Chachacha
Hangul: 갯마을 차차차
Director: Yoo Je-Won
Writer: Shin Ha-Eun
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: August 28 – October 17, 2021
Runtime: Sat. & Sun. 21:00
Language: Korean
Country: South Korea
Yoon Hye Jin (Shin Min Ah) adalah dokter gigi yang hidup mapan di Seoul. Ia cantik, pintar, realistis, bekerja di klinik terkenal, penghasilannya banyak, dan menikmati hidup sebagai kaum urban yang berkecukupan. Namun, suatu hari ia berkonflik dengan pemilik klinik yang tidak sepaham dengan prinsipnya. Karena konfliknya itu, ia ribut besar dan memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya.
Setelah resign, ia mencoba mencari pekerjaan di klinik lain. Sayangnya, karena review buruk yang ia tulis di sebuah forum dokter gigi atas tempat kerja terdahulunya, ia pun sulit mendapatkan pekerjaan kembali. Sambil menanti lamarannya yang belum kunjung di-approve, ia pun pergi ke Gongjin, sebuah desa di tepi pantai, untuk mengenang hari ulang tahun mendiang ibunya.
Di Gongjin, ternyata ia mengalami banyak peristiwa, dari sepatu barunya yang hanyut ditelan ombak hingga tidak bisa kembali ke Seoul karena mobilnya mogok. Di sana, ia bertemu Hong Du Shik (Kim Seon Ho), pemuda desa yang bekerja serabutan dan jadi andalan warga. Pertemuannya dengan Hong Du Shik sebenarnya tidak berkesan baik, tetapi ke depannya justru Hye Jin membutuhkan jasanya karena ia serbabisa.
Gongjin yang cantik rupanya membuat punya daya tarik sendiri buat Hye Jin. Apalagi saat ke sana, desa itu belum memiliki dokter gigi. Karena keadaan, Hye Jin dan Gongjin pun akhirnya berjodoh. Ia memutuskan untuk membuka klinik di desa itu.
Dari Kota Seoul yang metropolitan lalu pindah ke pedesaan bikin Hye Jin jadi shock culture. Untunglah ada Hong Du Shik atau yang biasa dipanggil Hong Banjang bersama warga lokal yang jadi perantara adaptasinya. Perlahan, Hye Jin pun bisa akrab dengan sesama warga Gongjin dan kliniknya pun jadi ramai. Bahkan hubungannya dengan Hong Banjang pun semakin dekat hingga akhirnya mereka jadian.
Sayangnya di balik sikap ramah dan ringan tangan Hong Banjang, ia menyimpan banyak misteri yang belum dan sulit dikulik Hye Jin. Masa lalu Hong Banjang itu pula yang membuat batu sandungan dalam hubungan Hye Jin-Du Shik. Lalu, akankah mereka bisa terus bersatu? Atau justru menyerah setelah Hye Jin tahu bagaimana masa lalu Hong Banjang?
Review Hometown Cha Cha Cha
Drama ini tuh sebenarnya drama healing, menenangkan dan menyenangkan. Dramanya mulus tanpa halangan saat penayangannya, yang heboh justru setelahnya karena Kim Seon Ho, pemeran utamanya terkena skandal yang lumayan besar pas banget di hari setelah drama ini selesai tayang. Imbasnya, bikin dia kena cancel culture. Lalu kira-kira apakah drama ini akan jadi drama terakhir dari Kim Seon Ho?
[irp posts=”546″ name=”The Day of Becoming You, ketika Superstar Bertukar Jiwa”]
Saat rumor skandal Kim Seon Ho muncul, aku tinggal menyelesaikan beberapa menit lagi dari drama ini, lho. Tapi gegara rumornya, aku jadi rada males-malesan karena drama kehidupan pemain aslinya jauh lebih panas buat disimak. Mana aku juga rada ilfeel, jadi kudu ngumpulin mood dulu buat namatin drama ini.
Awalnya, aku pengen nonton filmnya juga sebagai bahan pertimbangan nulis review. Tapi gegara rumor skandal, jadi tulis aja dulu deh keburu mood ilang. Nanti kalau udah jadi nonton, bisa aku tambahkan di update. Lagian menurutku, media drama yang 16 episode dengan film yang hanya sekitar 2 jam tentu akan jauh berbeda walaupun inti ceritanya sama.
Awal drama ini diputar, banyak yang bilang mirip sama When The Cammelia Blooms (WTCB). Menurutku, vibes-nya hampir sama karena sama-sama menceritakan soal hidup di pedesaan Korea, tapi ceritanya tentu beda banget sama WTCB. Jujurly, aku lebih suka cerita WTCB karena fokus, temanya dalam, banyak pesan yang bisa diambil, bikin naik turun perasaan, dan tentunya akting pemainnya nggak kaleng-kaleng. Buktinya ya koleksi award dari WTCB banyak banget. Sedangkan drama ini, fokus utamanya Hye Jin – Du Shik sebenarnya hanya kisah cinta biasa. Tapi dipoles jadi bagus karena kisah-kisah lain dari warga Gongjin yang menyentuh hati.
Yoon Hye Jin sebagai tokoh utama perempuan diperankan oleh Shin Min Ah. Hye Jin ini adalah representasi dari perempuan metropolis. To be honest, sebenarnya aku nggak begitu suka karakter Hye Jin ini karena dia gengsian, selalu pengen mengubah orang sesuai dengan standar hidupnya, dan maksa pasangannya buat berterus terang soal masa lalunya. Pokoknya separuh lebih episode drama ini, karakter Hye Jin bagiku sungguh menyebalkan. Tapi di episode-episode jelang tamat, karakternya berkembang pesat dan berubah jadi dewasa serta memahami banget pasangannya. Aku suka karakter Hye Jin di episode-episode terakhir.
Shin Min Ah emang cocok banget memerankan karakter ini. Wajah dan body-nya metropolis banget ditambah aku selalu suka style-nya. Cantik dan modisnya pas. Style dan wardrobe-nya cocok dengan suasana pedesaan tanpa mengurangi aura metropolis seorang Hye Jin.
Hong Du Shik tuh laki-laki yang menyenangkan. Aku pernah punya teman laki-laki kayak Hong Du Shik dan rasanya berada di dekatnya tuh nyaman banget karena dia kayak selalu punya jalan untuk memecahkan masalah. Du Shik ramah, serbabisa, mudah bergaul, dikenal banyak orang, sayangnya dia punya trauma masa lalu yang bikin dia susah untuk punya rencana atau move on ke masa depan.
Sejujurnya, untuk ukuran jadi pemuda desa wajah Kim Seon Ho ini terlalu ganteng. Dia ganteng banget dan wajahnya ‘ngota’ banget karena bagiku image Han Jipyeong masih melekat di dia. Hanya saja, wardrobe sama aktingnya meyakinkanku kalau di sini dia jadi pemuda desa. Aktingnya menjiwai banget khususnya di scene-scene di mana dia terluka dan mulai terbuka sama Hye Jin soal masa lalunya.
Buat plot sendiri, sebenarnya ini kisah cinta yang klise dan bukan ide baru lagi. Plis lah di FTV Indonesia banyak banget kayaknya cerita kayak gini, semacam “Dokter Gigi Kepincut Jejaka Desa Kece”, haha. Cuma ini versi mahal dan niatnya.
Yang bikin beda justru adalah side story dari kisah Hye Jin-Du Shik. Cerita tentang orang-orang di Desa Gongjin yang ternyata punya masalah dan masa lalunya sendiri. Cerita mereka nggak kalah menarik dan justru yang bikin aku stay buat nonton drama ini ya kisah personal warga Gongjin.
Sesepele cerita berantem Ham Yun Gyeong dan Choi Geum Chol gegara nggak bisa taliin sepatu aja bikin aku nangis. Atau cerita Ijun yang main di taman karena saking bahagianya sampai akhirnya malah nangis gegara orang tuanya mau rujuk. Cerita-cerita ini tuh sepele dan relate karena aku juga seorang ibu dan orang tua.
[irp posts=”622″ name=”Mengenal Arti Keluarga dari Unforgettable Love”]
Kalau memang suasana pedesaan drama ini jadi representasi Korea termasuk masyarakatnya, berarti nggak beda jauh sama Indonesia untuk karakteristik orang-orangnya. Atau memang karakteristik masyarakat Asia yang kayak gini?
Kayak pas Hye Jin lari pakai pakaian ketat aja di-judge telanjang. Atau budaya ngerumpi dan ngegosip sama-sama. Trus juga kepo satu sama lain soal gosip dan urusan orang. Nggak asing kan yang kayak gini sama masyarakat kita juga? Nah, di drama ini juga begitu. Kukira untuk ukuran negara maju kayak Korea Selatan, tindakan-tindakan kayak begini udah nggak ada karena banyak yang bilang di sana sudah individualis banget. Ternyata suasana pedesaan dan karakteristik orang-orangnya ya 11 12 dengan di Indonesia. Relate banget ya?
Sementara untuk cerita cinta Hye Jin-Du Shik, so sorry aku nggak tertarik bahkan sampai setelah jadian. Bahkan, ada 1 episode yang nggak aku tonton sama sekali dan cuma kulihat spoilernya karena ya emang nggak essensial ceritanya. Cerita cinta mereka di awal selain klise juga rada cringe. Apalagi pas baru jadian, duh lah kayak anak sekolah atau anak remaja baru pertama jadian. Padahal mereka ini diceritakan udah cukup berumur, 30+ lho. Dan diceritakan mereka ini, Hye Jin khususnya, bukan baru pertama kali pacaran.
Tapi jelang tamat, cerita semakin bagus baik itu side story tentang warga Gongjin atau hubungan Hye Jin-Du Shik. Karakteristik couple ini juga berkembang lebih baik. ‘Deep’-nya sebuah Drama Korea jadi kerasa lagi. Jadi nggak cringe dan tergali mendalam. Suasana healing-nya jadi kerasa karena banyak banget kejadian yang bisa diambil hikmah dan pelajarannya, nggak cuma uwu-uwuan.
Kalau ditanya siapa karakter yang paling aku suka di drama ini, aku paling suka sama Yeo Hwajeong yang diperankan sama Lee Bong Ryeong. Dia seorang ibu dan perempuan yang jempolan. Dari sisi kemandirian, dia ini mandiri secara financial karena punya resto sendiri dan pemasukan pasif berupa kontrakan ruko dan rumah. Selain itu, dia juga berdaya karena selain punya usaha sendiri dia juga aktif di kegiatan masyarakat dan menjabat sebagai kepala wilayah.
Dari sisi orang tua, dia ini ibu yang baik dan parentingnya bagus banget. Ijun anaknya, sopan sama orang tua dan teman-temannya walaupun dia statusnya anak broken home. Selain sopan, Ijun juga pintar karena dia menang olimpiade. Bahkan saat makan-makan perayaan kemenangan anaknya, Hwajeong bilang yang intinya”kalaupun Ijun nggak menang, mereka (Ijun – Hwajeong – Young Guk) tetap akan makan-makan karena Ijun sudah berusaha dengan maksimal”.
Sebagai seorang istri, dia juga baik banget karena tulus sama suaminya bahkan sampai udah cerai pun mantan suaminya masih diperhatikan. Dia pintar masak dan urus rumah lalu menyembunyikan kekecewaannya atas pernikahan dengan masalah sepele lain yaitu soal kaus kaki. Pas scene ini, beneran deh rasanya sakit banget pasti pas dengar dinikahi dengan alasan karena udah waktunya dan kasihan. Tapi demi menyembunyikan kekecewaannya, dia mengalihfokuskan alasan cerainya. Daebak emang Hwajeong Eonni!
Selain banyak pelajaran dari masyarakat Desa Gongjin, kita akan dimanjakan sama pemandangan indah Desa Gongjin di drama ini. Selain itu, sinematografinya juga bagus banget, mendukung banget dengan pemandangan lokasi yang memanjakan mata. Pantes aja kalo lokasi syutingnya jadi didatangi banyak orang buat rekreasi.
Karena berlabel romance, drama ini juga dibumbui dengan pihak ketiga yang bikin kisah cinta makin greget. Pihak ketiganya yaitu second lead male juga nggak kalah menarik dengan Hong Banjang, kok. Ji PD (Lee Sang Yi) jadi second lead male tapi untungnya dia nggak berakhir sebagai sad boy. Dia pun punya akhir cerita cinta yang manis sama Penulis Wang alias nggak jadi tumbal. Jadi nggak ada yang sakit hati, deh.
Nah, kalau ditanya siapa yang paling pengen kupengenin kalo aku jadi warga Gongjin? Jelas lah aku pengen jadi Mbak Mi Seon alias Pyo Mi Seon, perawatnya Hye Jin. Mbak Mi Seon ini yang tadinya ke Gongjin pengen move on karena dijahatin pacarnya malah dapet jackpot. Lha gimana, dia dapat brondong, pak polisi, ganteng, body-nya bagus, duitnya buanyaakk karena ternyata dia pemenang lotrenya, dermawan, bucin, dan polos lagi.
Karakter Eun Chol, pacarnya Mi Seon ini polosnya mengingatkanku sama Shu Wenbo di Drama China You are My Hero. Beruntung banget ini Mbak Mi Seon.
[irp posts=”102″ name=”You are My Hero, Kisah Cinta Pekerja Kemanusiaan”]
So far, drama ini bisa banget ditonton buat menyenangkan dan menenangkan hati terlepas dari skandal pemeran utamanya di luar drama. Untungnya, saat aku mengakhiri tulisan ini sudah ada sedikit titik terang dari kasus skandal Kim Seon Ho yang akhirnya peluru berbalik semua ke si mantan pacar. Nggak jadi ilfeel deh aku sama Kim Seon Ho. Cuma sayangnya, cancel culture-nya udah terlanjur berjalan.
Trus, akankah drama ini jadi drama terakhir Kim Seon Ho? Atau suatu saat nanti dia masih punya kesempatan comeback? Entahlah, yang penting tonton dulu aja drama ini buat mengantisipasi kalo Seon Ho nggak bisa balik lagi ke dunia entertainment, huhu.