Aku pernah baca suatu cerita di Wattpad, kalo ada yang salah atau rusak dari sebuah hubungan khususnya rumah tangga, jalan yang harus ditempuh adalah memperbaiki kerusakannya bukan lari dari masalah lalu berpindah ke orang lain. Selama ini yang banyak aku lihat ya salah satu pasangan lari dari masalah dengan cari tempat pelarian yang baru.
Separah apapun kesalahan pasangan selingkuh bukan merupakan solusi yang bijak. Apalagi kalo selingkuhnya saat pasangan hamil, sakitnya bukan cuma di hati tapi sampai ke badan-badan, kayak drama yang satu ini, Layangan Putus.
Sinopsis Layangan Putus
Judul: Layangan Putus
Pembuat: WeTV Original
Didasarkan dari: Layangan Putus oleh Mommy ASF
Penulis skenario: Oka Aurora
Sutradara: Benni Setiawan
Jumlah episode: 10
Tanggal tayang: 26 November 2021 – 22 Januari 2022
Durasi: 25—42 menit
Rumah produksi: MD Entertainment
Distributor: WeTV, iflix
Rumah tangga Aris dan Kinan terlihat sempurna dari luar. Apalagi Kinan kini sedang mengandung buah hati mereka yang kedua. Raya, anak pertama mereka tumbuh dengan baik. Aris, sang suami adalah pengusaha muda yang sukses. Sedangkan Kinan, dokter yang mengabdikan diri jadi ibu rumah tangga seutuhnya merupakan gambaran istri dan ibu yang sempurna.
Namun, kesempurnaan yang ditampilkan keluarganya termasuk sang suami membuat Kinan curiga. Apalagi akhir-akhir ini Aris menunjukkan gelagat yang mencurigakan dari pulang telat, kerap sibuk untuk meeting, menerima telepon diam-diam, dan kecurigaan-kecurigaan lain yang membuat Kinan akhirnya menyelidiki ada apa di balik tingkah laku sang suami yang sesungguhnya.
Kinan yang awalnya menggebu-gebu curiga ternyata salah sasaran. Ia mengira Aris berselingkuh dengan Miranda, rekanan kerja di kantor suaminya. Nyatanya dia salah. Miranda memang berselingkuh tapi bukan dengan Aris. Kinan pun sempat gamang. Kecurigaannya terhadap Aris sempat berkurang tetapi lama-kelamaan muncul kembali setelah ada beberapa clue yang menguatkan.
Kinan akhirnya yakin Aris berselingkuh saat suaminya itu menghilang selama beberapa hari tanpa kabar. Aris dan Lydia, selingkuhan yang juga psikolog anak di sekolah Raya ternyata pergi ke Cappadocia, Turki, untuk liburan bersama. Puncaknya, Kinan marah dan mengkonfrontasi Aris hingga mengakibatkan gangguan pada kandungannya. Bayinya pun lahir dalam keadaan meninggal.
Permasalahan selingkuh tidak selesai sampai anak mereka meninggal. Aris pun makin menjadi-jadi hingga akhirnya Kinan menjebak mereka berdua dalam sebuah pertemuan. Dari sinilah masalah berkembang kembali. Kebencian, permasalah hukum, gugatan cerai yang berujung keraguan pun bergulir.
Kinan sudah lelah dengan hubungan pernikahannya tapi ia masih berpikir panjang karena masih ada Raya. Sementara Aris kekeuh tidak mau berpisah dengan Lydia maupun Kinan. Lalu bagaimanakah akhir cerita mereka bertiga? Akankan Kinan berani untuk melangkah maju dan meninggalkan Aris?
Review Layangan Putus
Tahu nggak, aku nemu series ini jauh sebelum viral, di malam hari, ketika habis terbangun karena mimpi buruk, nggak bisa tidur, buka WeTV, tahu Layangan Putus udah on going beberapa episode (kalo nggak salah 2 episode), lalu nonton deh. Yang ada aku malah tambah nggak bisa tidur, wkwkwkwk.
Ada yang bilang Layangan Putus ini kayak The World of The Married (TWOTM)-nya Indonesia. Aku sih ada setujunya, ada nggaknya.
Layangan Putus mirip dengan TWOTM, iyes aku setuju. Tapiiiii, yang namanya series atau drama dengan tema perselingkuhan, premisnya di mana-mana ya gitu mirip-mirip. Ada istri tersakiti, suami manipulatif tukang bohong, perempuan lain yang jauh lebih menggoda, konflik anak kalo dia punya anak, klimaks, trus penyelesaian. Ya gitu aja.
Lalu, series ini diambil dari buku dengan judul yang sama di mana bukunya berasal dari cerita viral di FB tahun 2019 lalu yang ternyata cerita viral ini adalah kisah nyata penulisnya. See, 2019 TWOTM belum diproduksi dan cerita yang viral ini intinya sama dengan series-nya hanya saja banyak detailnya yang berbeda.
Trus, profesi tokoh utama perempuan di Layangan Putus adalah dokter, mirip dengan Ji Sun Woo di TWOTM. Benar banget. Tapi karena penulis asli ceritanya ya memang berprofesi sebagai dokter walaupun itu dokter hewan. Mungkin, mungkin ini lho, di series beberapa detailnya memang dibedakan agar nggak jadi polemik. Nyatanya setelah series-nya viral pun beneran jadi polemik kan karena dulunya cerita Layangan Putus ini berasal dari kisah nyata.
Tapi banyak bedanya kok. Kayak Kinan nih dokter umum yang nggak praktik, sedangkan Ji Sun Woo dokter aktif yang malah punya jabatan.
Trus Mas Aris ini suami yang dalam hal pekerjaan bertanggung jawab, sedangkan Lee Tae Oh cuma mengandalkan kemampuan finansial istri. Dan masih banyak lagi, tonton aja di sini.
Reza Rahardian berperan sebagai Aris, seorang suami yang juga ayah satu anak. Kesanku pertama kali pas tahu Reza yang jadi male lead adalah apa sekrisis itu Indonesia sama aktor yang kemampuan aktingnya bagus? Kok ya Reza lagi…Reza lagi….
Bukan, aku bukan meremehkan kemampuan Reza.
Reza is a good actor, malah mungkin yang terbaik di Indonesia. Saking bagusnya aktingnya aku jadi beneran benci pas dia jadi Mas Aris. Saking bagusnya juga, aku jadi lupa kalo dia belum nikah dan punya anak. Tapi karena Reza lagi, aku harus bikin frame di otak yang berubah dalam waktu singkat. Sekarang sosok Reza yang nempel di otakku adalah Mas Aris. Otomatis aku harus ubah cepat-cepat persepsiku kalo Reza adalah Mas Arya di series My Husband My Lecturer. tontonan terakhir yang dibintangi Reza yang aku lihat.
Sampai di sini ngerti nggak?
Jadi, peran-peran Reza tuh selalu ikonik dan susah dilupakan. Melekat kuat di otak. Tapi saking seringnya dia main film atau series, aku harus cepat mengubah pandanganku akan peran ikonik dia sebelumnya biar kesanku ke Reza dari nol lagi. Misalnya, kemarin yang melekat adalah Habibie, trus aku harus cepat-cepat hapus itu dan meletakkan Bossman di pikiranku, trus hapus lagi ganti jadi sosok Beno atau Ale, trus hapus lagi jadi Pak Arya, trus hapus lagi jadi Mas Aris. Gitu aja terus dalam waktu singkat.
But, soal kemampuan akting dahlah nggak usah diomong lagi. Reza emang jempolan. Sukses bikin ibuk-ibuk jadi curigaan sama suaminya.
Kalo karakter Mas Aris sendiri, dah lah dia parah banget. Selain selingkuh, dia juga playing victim dan manipulatif. Untungnya, sebagai ayah dia masih bertanggung jawab secara finansial. Kalo nggak, sosok kayak Mas Aris ini enaknya dibuang di comberan aja, wkwk.
Hanya saja aku nggak bisa menemukan motif kenapa Mas Aris selingkuh selain karena ya genit alias celamitan aja gitu karena hidupnya perfect banget emang.
Sementara itu, Putri Marino berperan sebagai Kinan. Aku pernah baca di twitter yang intinya gini ¨Siapapun dia yang menemukan Putri Marino (as an actress), dia telah menemukan sebuah berlian¨. Ya emang sebagus itu sih aktingnya. Nggak salah kalo di film pertamanya aja dia udah diganjar Piala Citra.
Putri Marino pas untuk memerankan sosok Kinan karena selain sosok keibuannya kelihatan, dia tetap cantik tanpa polesan banyak make up, dan yang paling penting aktingnya apalagi mikroekspresinya kelihatan dapat banget. Aku nggak bisa membayangkan artis Indonesia lain yang cocok berperan sebagai Kinan selain Putri Marino.
Sosok Kinan ini adalah wanita yang super banget deh kalo emang ada di dunia nyata. Dia hamil, masih tegar saat diselingkuhi, masih kuat mengumpulkan bukti-bukti, masih bisa senyum di depan laki-laki yang jelas-jelas mencurangi, dan masih bisa ngomong baik-baik sama perempuan yang mencuri sang suami.
Kinan adalah ibu yang tegar, perempuan yang badass, tapi juga bisa jadi sangat rapuh sangat terguncang terus-menerus. Kalo benar penulis asli bukunya, Mommy ASF, setegar ini salut banget deh.
Tapi untungnya Kinan ini masih punya privilege. Dia berpendidikan tinggi, dokter, dari keluarga berada yang ibunya juga dokter, punya teman-teman yang sangat mendukung yang benar-benar jadi support system-nya. Aku nggak kebayang kalo perempuan yang nggak punya privilege sebanyak Kinan ini dan diselingkuhi.
Lydia, karakter yang sangat berpotensi menjadi bully-an umum kayak Da Kyung, diperankan oleh Anya Geraldine. Well, dengan berat hati aku harus bilang Anya masih kudu belajar banyak soal akting karena di sini aktingnya kebanting banget sama Reza dan Putri.
Ekspresi dan gesture Anya masih kelihatan canggung banget, lebih-lebih canggungnya dari Song Kang di Nevertheless apalagi kalo udah ekspresi nangis atau sedih. Aku sebagai penonton nggak bisa menangkap kesedihan itu.
[irp posts=”533″ name=”Nevertheless, Kisah Bocah Ndableg Jatuh Cinta”]
Selain Anya yang aktingnya masih canggung, Frederika Cull yang memerankan Miranda pun punya akting yang kurang natural. Ekspresi wajahnya masih belum mantap dan tampak ragu, untungnya dia cantik. Malahan bagus akting-aktingnya yang berperan jadi teman, pembantu, tetangga Kinan, atau malah Raya.
Trus yang jadi sorotan juga adalah proporsi badan Reza dan Anya. Aku di dunia nyata paling males komentarin soal badan karena nanti jadinya body shamming tapi kalo di drama atau film jadi concern banget. Kayak Liu Te sama Zhao Lusi di Please Feel at Ease Mr Ling, porsi badan Zhao Lusi kebanting banget di mana kalo lagi back angle jadi kelihatan aneh. Nah di sini juga, proporsi tubuh Anya lebih besar dari Reza.
[irp posts=”486″ name=”Please Feel at Ease Mr. Ling, Kisah Cinta Klise CEO dan Gadis Miskin”]
Idealnya menurutku, aktor cowoknya punya proporsi badan yang sedikit lebih besar dari cewek ato aktrisnya yang badannya sedikit lebih kecil. Buat body Anya sih aku nggak ada masalah ya, dia body-nya bagus, tinggi dan montok. Tapi begitu bersanding sama Reza yang skinny jadi kebanting.
Untuk ukuran series Indonesia, Layangan Putus udah digarap cukup niat sih. Apalagi series ini menceritakan sedikit soal dunia kedokteran. Paling nggak, ada serial soal kedokteran di Indonesia yang dokternya nggak cuma ngomong ¨Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin¨ tapi justru menjelaskan pakai bahasa kedokteran. Walaupun porsinya dikit dan belum ´secanggih´ Hospital Playlist yang udah berasa kek dokter beneran, tapi bagiku ini udah suatu kemajuan.
[irp posts=”649″ name=”Hospital Playlist 2, Drama Medis yang Bagus Sih, Tapi….”]
Trus soal wardrobe, aku salute dengan wardrobe Kinan yang sepertinya biasa aja tapi membuat dia bersahaja. Bisa dibilang aku lebih senang nonton drama Indonesia karena nggak ada pengulangan baju, nggak kayak drama-drama China. Tapi khusus untuk wardrobe Anya, nggak ngerti kenapa selalu dikasih atau dipakein baju yang bikin badannya tambah besar. Padahal kalo di foto-foto instagram, badan Anya Geraldine bagus banget dan wajahnya cantik. Tapi make up dan wardrobe-nya di sini selain bikin kelihatan lebih tua juga bikin sosok seorang Anya Geraldine nggak beraura.
Trus soal apartemen. Apartemen Lidya yang katanya penthouse 5M sampai aku cari-cari di situs jual beli apartemen lho gimana sih selayaknya apartemen seharga 5M. Dan menurutku yang ditempati Lydia terlalu kecil buat ukuran 5M. Makanya ´rakyat´ We TV yang nonton bareng aku bilang apartemen rasa Kalibata City, wkwkwk. Mbok ya coba jangan dibilang 5M pas berantem, 2 atau 3M aja cukup.
Tapi dari segala ceritanya yang bikin emosi, aku paling suka sama kisah persahabatan Kinan sama teman-temannya. Kisah persahabatan mereka tuh kayak oase di padang pasir dalam jalan ceritanya yang lucknut ini. Persahabatan mereka tetap lekat walaupun sudah pada sibuk dengan profesinya masing-masing.
But overall di antara banyaknya kelebihan dan kekurangannya, series ini layak banget kok buat ditonton. Paling nggak, kita bisa lihat salah satu series yang digarap dengan serius dan kualitasnya upgrade dibandingkan dengan sinetron kejar tayang. Karena konfliknya tajam dan relate dengan cerita banyak orang di Indonesia, series ini selalu jadi no 1 di WeTV.
Selamat menonton dan curiga sama pasangan, hahaha.