Good boy brings you to heaven, bad boy brings heaven to you
Aku baca kalimat ini di sebuah komentar di Wattpad. Lucu sih, tapi mungkin ada benarnya juga. Ini pula mungkin yang menyebabkan banyak perempuan tergila-gila sama badboy. Ini juga yang mungkin bikin banyak penulis dan pemilik ide cerita menulis kisah cinta seorang gadis biasa yang bisa jatuh cinta karena pesona seorang bad boy.
Lha gimana lagi, katanya kalau pacaran sama bad boy apapun yang kamu inginkan diturutin, dibawa senang-senang muluk, dan surga dunia berada dalam genggaman meskipun ya pada akhirnya isinya hanya senang-senang sesaat. Aura bad boy katanya lebih terpancar dan bikin silau.
Itu sebabnya banyak premis cerita soal bad boy jatuh cinta yang akhirnya tobat, bucin sama pasangannya, dan jadi good boy. Familiar kan sama kisah-kisah yang kayak begini? Apalagi perempuan yang diincarnya kebanyakan gadis biasa yang sebenarnya cantik tapi pesonanya tertutup. Klise banget. Kayak drama yang satu ini juga, Nevertheless.
Sinopsis Nevertheless
Revised romanization: Algoitjiman
Hangul: 알고있지만
Director: Kim Ga-Ram
Writer: Jung Seo (webcomic), Jung Won
Network: JTBC
Episodes: 10
Release Date: June 19 – August 21, 2021
Runtime: Saturday 23:00
Language: Korean
Country: South Korea
Waktu berganti, ternyata ia baru tahu kalau pemuda yang ditemuinya adalah Park Jae Eon (Song Kang) seorang cowok di kampus yang terkenal akan kegantengannya, playboy, tapi nggak mau berkomitmen. Jae Eon dikenal sering dekat dengan cewek.
Karena circle pergaulan Na Bi dan Jae Eon beririsan, mereka jadi sering bertemu. Jae Eon tertarik untuk mendekati Na Bi. Dengan berbagai cara dia menarik perhatian Na Bi. Na Bi yang baru saja patah hati, berbunga-bunga kembali karena dihujani perhatian. Hatinya pun luluh dan semakin lama ia semakin dekat dengan Jae Eon.
Terlibat dalam hubungan yang sudah saling terbiasa berdua, Na Bi ingin lebih dari itu. Sayangnya, Jae Eon tak pernah mau berkomitmen dengan Na Bi. Na Bi pun jadi serbasalah. Apalagi saat tahu ternyata mantan pacar Jae Eon, Seol A kembali ke Korea dan Jae Eon lebih memilih untuk sering mendampingi Seol A. Belum lagi prasangka banyak mahasiswa lain terhadap Jae Eon sangat buruk. Membuat Na Bi yang sedang dekat dengannya pun ikut terseret.
Di tengah kegalauannya tentang hubungan Na Bi dan Jae Eon yang entah mau dibawa kemana, muncul Yang Do Hyeok, teman sekaligus cinta pertama Na Bi. Tanpa Na Bi tahu, ternyata selama ini Do Hyeok suka padanya. Do Hyeok berhasil mencuri perhatian Na Bi yang sedang galau dan semakin jauh dengan Jae Eon. Do Hyeok yang baik, tanpa syarat dengan tulus mencintai Na Bi dan bersedia membantu kesulitan-kesulitan yang Na Bi alami. Sementara itu, tanpa Na Bi ketahui, Jae Eon sebenarnya juga galau tapi nggak ngerti perasaannya pada Na Bi harus diapakan.
Lalu, pada siapakah Na Bi akan melabuhkan hatinya? Pada Jae Eon yang memberinya banyak kesenangan tapi tidak mau berjanji dalam suatu ikatan atau pada Do Hyeok yang kalem tapi bersedia memberinya kebahagiaan dan menghormatinya sebagai perempuan?
Review Nevertheless
First impression lihat drama ini tuh kek semacam unofficial kelanjutan The World of The Married karena Da Kyung yang diselingkuhin Tae Oh melanjutkan hidup dengan jadi mahasiswa jurusan seni. Sementara itu, Na Bi juga mahasiswa seni yang sebelumnya diselingkuhin sama cinta dan pacar pertamanya. Da Kyung be like “Gue kena karma”, wkwk.
Dua tokoh sentral drama ini adalah Yoo Na Bi dan Park Jae Eon. Yoo Na Bi ini digambarkan sebagai cewek cantik yang nggak sadar kalau dia cantik, polos, otaknya pas-pasan, sayangnya dia plin-plan dan gampang banget kerayu sama kata-kata Jae Eon. Bahkan dari pertama kali ketemu, Na Bi udah luluh sama perhatian Jae Eon hanya karena tangannya digambar tato kupu-kupu dan dikasih kata-kata “Mau lihat kupu-kupu di rumahku?”. Hidiiiihh, buaya zaman now udah menjelma menjadi kupu-kupu.
Aku mayan kesal juga sih sama karakter Na Bi ini. Selain kelihatan plin-plan banget, Na Bi ini galauan dan nggak punya pendirian. Jangan pikirkan dia adalah seorang perempuan cantik, pintar, mandiri yang bisa dengan tegas mengambil sikap. No! Na Bi jauh dari itu.
Na Bi melengkapi stereotipe kalau ada yang bilang “Perempuan cantik itu biasanya otaknya pas-pasan”. Buktinya apa?Dia sering ditegur sama professornya soal karya seninya yang biasa aja atau nggak ada ‘rasa’nya. Trus dia juga nggak diterima beasiswa ke luar negeri karena nilainya pas-pasan. Aku jadi familiar banget sama sosok Na Bi ini. Mengingatkanku sama masa-masa kuliah dan punya teman cantik tapi nggak populer, justru dia populer dan orang baru nyadar dia cantik setelah pacaran atau dekat sama cowok terkenal.
Han So Hee menurutku pas banget buat peranin tokoh Yoo Na Bi ini. Apalagi yang aku dengar, Na Bi terinspirasi dari Taeyeon SNSD. Ya udah lah ya, keduanya sama-sama cantik dan bagus dari segi fisik. So Hee, berhasil bikin penonton termasuk aku jadi sebal sama keplin-planan dia. Sama halnya saat dia sukses memerankan tokoh pelakor dan dihujat netizen yang mostly dari Indonesia.
Btw, drama So Hee akhir-akhir ini banyak adegan ranjangnya termasuk Nevertheless ini. Jangan sampai dia dijuluki aktris spesialis adegan ranjang. Eman lho, ayu-ayu, haha. Tapi aku suka style-nya dia di drama ini. Jadi bikin dia kelihatan lebih muda. Meanwhile, di The World of The Married karena kebawa perannya sebagai ibu beranak 1 (walaupun berusia medio 20 tahunan) tetap bikin dia kelihatan lebih tua dari usianya.
Sedangkan Park Jae Eon merupakan cowok cakep, populer, digilai banyak cewek, pintar, punya sense of art yang baik, sayangnya playboy dan nggak mau terikat hubungan bersama wanita. Entah apa yang bikin Jae Eon jadi playboy karena di drama nggak diceritain dengan jelas penyebab dia suka mainin cewek dan nggak mau terikat hubungan. Bisa jadi karena dia nggak mendapat kasih sayang ibunya yang sering bepergian ke luar negeri atau terlalu dikekang sama Seol A, mantan pacarnya. Entahlah…
Yang jelas, Jae Eon ini suka banget cari mangsa. Ndilalah ketemunya Na Bi yang hatinya lagi rapuh dan baru putus cinta. Kalau kata ibukku, kayak botol ketemu tutup. Mereka klop. Walaupun Na Bi sok-sokan jual mahal di awal, Jae Eon yang udah terkenal sebagai pemangsa wanita ya dikejar teroooss sampai benar-benar dapat.
Seperti layaknya playboy (kali ini playboynya cap kupu-kupu), dia punya segala cara biar Na Bi masuk perangkapnya. Dikasih janji-janji manis, diperlakukan dengan baik, dikasih rayuan, sampai dikelonin bobok. Pokoknya surga dunia banget deh. Itu sebabnya, dia yang bad boy kasih surga dunia ke cewek-cewek. Gimana nggak klepek-klepek cobak.
Walaupun digambarkan sebagai cowok playboy, tapi di drama ini playboynya Jae Eon nggak brengsek-brengsek banget. Sepanjang drama, dia mostly berhubungan sama Na Bi. Seingatku cuma 2 kali dia sama perempuan lain. Satu saat kepergok ciuman di dekat rumah Na Bi. Yang kedua saat lagi di bar, ketemu cewek yang lagi duduk, kenalan, dan ditawarin mau lihat kupu-kupu. Aaahh, yang segini mah bagiku belum menjadikan dia seorang playboy sejati. Jae Eon lebih ke karakter yang bingung mengekspresikan dan mengerti perasaannya sendiri.
Btw, aku belum pernah lihat akting Song Kang sebelumnya tapi banyak yang bilang akting dia selalu datar. Sialnya, yang dibilang itu ada benarnya menurutku. Jae Eon ini kan representasi dari sosok pria sempurna tapi seduktif. Sempurnanya dari segi fisik (body dan wajah) sih udah dapat banget. Tapi buat segi seduktifnya kok kurang. Kayak masih flat, kurang greng, dan mengingatkanku sama akting Gong Jun di Drama China Begin Again. Datar dan B aja…
[irp posts=”10″ name=”Begin Again, Lika-Liku Panjang Kehidupan Pasangan Nikah Kontrak”]
Di bayangan aku, Jae Eon ini akan seduktif banget dan bikin baper cewek-cewek lah macam Dilan. Tapi ternyata akting Song Kang belum nyampe ke situ. Mimik mukanya kadang kelihatan gamang dan malah bingung, daripada seduktif. Maaf ya, Dedek Song Kang. nanti bisa diperbaiki lagi di drama-drama selanjutnya.
Drama ini alurnya lambaaattt buanget dan cenderung membosankan. Kita akan dibawa untuk melihat drama sebagian besarnya dari sisi Na Bi, mencoba menjadi dia, dan buatku berusaha sabar lihat sikapnya yang plin-plan dan nggak tegas sama Jae Eon. Na Bi tahu kalau dia menjalin hubungan sama Jae Eon akan sering makan hati. Tapi sesuai judulnya, Nevertheless alias I Know But, yang artinya udah tahu tapi ya diterabas aja alias ndabelg jadi ya nggak usah heran.
Banyak yang bilang drama ini relate banget dengan kehidupan nyata apalagi di masa kuliah. Hampir semuanya relate sih. Jangan kaget kalau kehidupan kampus yang digambarkan kehidupan kampus yang bebas. Mungkin kalau anak-anak yang berkuliah di bidang eksak dan ilmu science di mana mahasiswanya masih banyak yang rajin dan religius, can’t relate ya. Tapi buat aku yang anak sosial atau anak seni yang liberal, kehidupan di kampus Na Bi mendekati banget. Cowok playboy, free sex sebelum menikah, cewek merokok, sampai hubungan sesama jenis merupakan hal yang biasa.
Ide cerita yang kayak begini, badboy jatuh cinta sama cewek biasa aja lalu cintanya diuji ketika ada orang ketiga itu udah biasaaa banget. Cerita yang pasaran. Di Wattpad, cerita modelan kayak gini buanyak banget. Badboy yang tadinya keras jadi lembek, fuckboy yang tadinya petualang cinta jadi cowok galau ketika udah nemu satu perempuan yang jadi tambatannya. Padahal kalau aku baca-baca informasi ending di webtoonnya, Na Bi berakhir sama Do Hyeok karena dia lebih memilih yang baik dan punya kepastian baginya daripada Jae Eon.
[irp posts=”519″ name=”Turn On, Kisah Cinta ‘Cinderella’ ala Wattpad”]
Karena spoiler ending versi webtoon inilah aku semangat ngikutin terus drama ini. Berharap banget karakter-karakter kayak Na Bi ini bisa lebih logis dalam memilih atau malah nggak milih sama sekali. Tapi ternyata aku salah. Endingnya klasik. Ya, karena toh tokoh utamanya Jae Eon. Do Hyeok be like “Aku bisa apa, posisiku kan cuma second lead”.
Kalau dari sudut pandang ibu-ibu yang nonton kayak aku, bilangnya akan begini “Ealah Na Bi, bocah bodo banget. Ada yang ganteng, mapan, sayang, dan jaga kehormatan dia malah ditolak”. Lalu ibu-ibu religius akan bilang “Jodoh itu adakah cerminan diri kita. Yang baik akan dapat yang baik, begitu juga sebaliknya”. Bhaique…
Tapi di mataku ending ini jadi semacam menormalisasi toxic relationship. Semacam “Nggak apa-apa di-ghosting atau pacaran sama cowok yang terus-menerus nyakitin, siapa tahu nanti dia berubah”. Oh hellowww, ini hati bukan untuk coba-coba. Sekali sakit, bisa trauma dan mengubah pandangan hidup selamanya.
Sebagai penonton, aku tadinya berharap Na Bi malah nggak pilih siapapun. Dia memilih dirinya sendiri dan lebih menghargai hatinya. Dengan nggak memilih siapa-siapa, dia bisa membiarkan hatinya istirahat sejenak dan mengejar cita-citanya. Mau itu dapatin beasiswa ke luar negeri atau apapun itu.
Ending-nya jadi memperkuat cap negatif kalau perempuan kayak Na Bi ini cuma modal tampang. Bidang akademik pas-pasan, sikap nggak tegas, bahkan dia aja bisa sukses pameran gara-gara tugas akhirnya dikerjain sama Jae Eon meskipun dengan dalih kan patungnya rusak ketimpa kipas. Tapi sebelum rusak juga, karya seni Na Bi juga udah terus-terusan dikritik professor karena nggak ada nyawanya. Baru setelah dikerjain sama Jae Eon ada nyawa dan kental sentuhan seninya.
Dah lah So Hee, kamu berhasil bawain karakter Na Bi dengan baik sampai aku jengkelnya pol-polan sama dia, haha.
Selain berfokus pada cerita cinta Na Bi-Jae Eon-Do Hyeok, drama ini juga menceritakan orang-orang di sekitar Na Bi dan kisah cinta mereka.
Ada si softboy Nam Gyu Hyun dengan Oh Bit Na yang playgirl. Hubungan mereka ini gemas banget. Sayangnya, Kim Min Gwi yang memerankan Nam Gyu Hyun kena skandal di akhir-akhir drama ini ditayangkan, jadi scene mereka dikurangi. Kalaupun ada, Gyu Hyun hanya diperlihatkan sekilas.
Ada hubungan kontroversial Yun Sol dan Seo Ji Wan karena sesama jenis. Kalau yang ini, aku udah ngerasa dari awal sih tapi masih denial dan berharap ada plot twist dari relasi mereka. Nyatanya, tebakanku benar.
Ada juga kisah cinta unyu petugas administrasi, Ahn Gyeong Jun dan Min Young yang berawal dari tinggal bareng lalu muncul benih-benih cinta. Klasik banget, kan.
Bagiku, kisah cinta di sekitar Na Bi masih lebih berwarna daripada kisah cintanya yang mbulet ke Jae Eon.
Overall walaupun alur dan ceritanya ya gitu deh, tapi aku suka sinematografi drama ini yang bagus dan OST yang vibe-nya mengingatkanku kayak film-film remaja Eropa dan Hollywood (karena ini juga jadi banyak yang bilang drama ini nggak ‘Korea’ banget tapi lebih mirip serial barat). Tapi justru itu yang aku suka.
Btw, yang mau nonton ini pastikan kamu udah 19+ ya karena di hampir semua episode dikasih rate segitu dan banyak adegan dewasanya atau adegan yang bisa dimaknai bijak ketika sudah dewasa.